Road to TPJF 2025 : Interupsi Jazz Hibur Pengunjung KCIC Halim

Penampilan Sökhi Meriahkan Interupsi Jazz di KCIC Halim – Istimewa

Bisnishotel.id, BANDUNG – Menyambut perhelatan The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025 pada 4–5 Oktober mendatang, rangkaian Road to TPJF kembali hadir dengan program Interupsi Jazz.

Acara spesial tersebut digelar di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, menghadirkan penampilan istimewa dari band Sökhi pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Kehadirannya di KCIC Halim bukan hanya sekadar hiburan bagi para penumpang, tetapi juga wujud nyata misi TPJF untuk memperluas jangkauan apresiasi musik jazz di Indonesia.

Founder TP Jazz Management sekaligus General Manager The Papandayan Bobby Renaldi mengatakan bahwa konsep interupsi Jazz lahir sebagai upaya TPJF untuk membawa musik jazz lebih dekat ke masyarakat luas, menghadirkan kejutan musikal di ruang-ruang publik yang tidak biasa.

“Program Interupsi Jazz ini adalah bagian dari semangat kami di The Papandayan Bandung untuk menghidangkan musik jazz tidak hanya di panggung besar saja, namun juga dapat dinikmati pada ruang-ruang publik,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Selasa (25/8/2025).

“Kami pun menginginkan hadirnya kenyamanan hati dan jiwa siapapun serta membawa pengalaman jazz lebih dekat, lebih inklusif, dan lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari pada lingkungan masyarakat,” lanjutnya.

Menurutnya Band Sökhi adalah sebuah proyek musikal yang terbentuk pada awal tahun 2019, diprakarsai oleh Rolanda Sasongko (violin), Ereza Gandi (gitar), dan Batara Watson (gitar). Sökhi menghadirkan musik yang unik dengan menggabungkan inspirasi lintas genre seperti Gypsy Jazz dan Ragtime, dibalut dengan lirik berbahasa Indonesia ala Adikarso dan Andarinyo.

Dengan kombinasi ini, Sökhi menciptakan karakter musik yang segar, berakar pada tradisi, namun tetap kontemporer dan dekat dengan pendengar.

“Kehadiran band Sökhi di KCIC Halim merupakan sebagian dari upaya The Papandayan Jazz dalam mewujudkan rasa kebersamaan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk. Semangat Bhineka Tunggal Ika dan konsep menghadirkan musik jazz secara menyeluruh, melibatkan, dan mengikutsertakan semua orang dari berbagai latar belakang, kemampuan, atau status tanpa ada yang tertinggal, serta menghargai perbedaan yang ada diantara mereka dengan lebih cair,” ungkap Bobby

Acara Interupsi Jazz di KCIC Halim ini menandai rangkaian keempat dari Road to TPJF 2025 pada 4 dan 5 Oktober 2025 mendatang. Gelaran ini semakin memanaskan antusiasme menuju The Papandayan Jazz Fest ke-10, yang tahun ini mengusung tema “A Culture Resonance” serta akan menghadirkan lebih dari delapan panggung musik.

Tiket TPJF 2025 telah dapat dibeli melalui link berikut : https://goers.co/tpjf2025. Dapatkan juga informasi lengkapnya di www.tpjazzfest.com ataupun Instagram @TPJazzFest.

Related posts